Halaman

Khamis, 4 November 2010

Belajar Dari Semut




Siapa yang tidak kenal Dr. Aidh al-Qarni ? Penulis buku-buku “best seller” kelahiran Saudi tahun 1379 H ini dan dikatakan sebagai penulis Islam terlaris dan paling ditunggu buku-buku barunya oleh kaum muslimin. Dalam buku terbarunya yang berjudul Hakadza Haddatsanaz- Zamaan, penulis yang hafiz Al-Qur’an ini menceritakan sebuah kisah yang sangat menarik, iaitu tentang Semut dan Kejayaannya. Antara kupasannya ;



Di antara pelajaran terbesar yang mampu dipelajari di dalam dunia kecemerlangan dan kejayaan adalah kehidupan haiwan yang bernama semut. Semut, akan selalu berusaha secara berulang-ulang dan terus menerus, sampai ia berhasil menggapai tujuan yang diinginkan. Ia merangkak di sebuah pohon, lalu jatuh kemudian bangun lagi dan berusaha untuk merangkak lagi ke atas pohon, lalu terjatuh lagi, begitu terjadi berulang-ulang, namun ia tetap terus berusaha sampai akhirnya ia berhasil naik ke atas pohon yang diinginkan dan mendapatkan apa yang dicari tanpa merasa lelah dan bosan.

Jika jalan yang akan dilalui terhalang, maka ia akan berusaha melalui dari arah kanan dan kiri, namun jika ia tetap kesulitan untuk berjalan maju, maka ia akan berhenti sebentar, kemudian kembali lagi dengan sebuah tenaga yang jauh lebih kuat dibanding yang pertama. Mungkin ia akan menjauhi jalan pertamanya yang sulit kerana ada beberapa rintangan, namun ia akan tetap kembali berjalan menuju arah yang sama dengan mencari jalan lain, sehingga ia sampai di tujuan.





Haiwan semut memiliki kekuatan yang luar biasa di dalam merealisasikan tekadnya untuk meraih apa yang diinginkan, ia tidak pernah memiliki rasa bosan dan putus asa. Sehingga semut adalah haiwan yang dijadikan contoh simulasi di dalam penyampaian kuliah motivasi dan kerama semangat yang kuat yang tidak mengenal kata putus asa.

Ada sebuah cerita, suatu ketika ada seorang Arab badwi pergi musafir untuk sebuah keperluan, ketika ia merasa sangat letih, kepenatan dan merasa putus asa, maka ia lantas duduk dan berfikir untuk kembali lagi. Lalu ia melihat seekor semut yang merangkak naik ke atas batu besar, namun semut tersebut jatuh, kemudian merangkak lagi dan jatuh lagi. 

Hal ini terjadi sampai berulang kali, namun si semut tetap berusaha dan berusaha, sehingga akhirnya ia berhasil sampai ke atas batu besar tersebut. Melihat pemandangan seperti itu, orang Arab badwi tersebut berkata dalam hati, "Saya seharusnya lebih pantas untuk bersabar dan berusaha keras dari pada semut tersebut." Lalu ia pun meneruskan perjalanannya kembali, sehingga akhirnya ia pun mampu sampai ke tempat tujuan yang diinginkan, lalu ia berkata,

"Cari dan usaha, jangan pernah berkeluh kesah dan bosan dari usaha meraih apa yang kamu inginkan. Kerana penyakit orang yang ingin mencari dan meraih sesuatu adalah rasa bosan."

Sesungguhnya di dalam kehidupan semut terdapat pelajaran dan tauladan bagi orang-orang yang berakal, iaitu kesungguhan, kesabaran, tekad kuat, sikap pantang menyerah dan berusaha tanpa mengenal kata lelah dan bosan.

Semut terkenal memiliki kecerdikan luar biasa di dalam usahanya mendapatkan apa yang diinginkan. Seseorang yang pernah menulis dan meneliti tentang kehidupan semut mengatakan bahawa semut mengumpulkan makanannya dari musim panas sampai musim dingin. Karena semut tidak banyak keluar pada musim dingin, maka ia menyimpan makanan musim dingin dan hanya dimakan ketika memang telah datang masanya. Dan agar biji-bijian yang ia simpan tidak tumbuh di dalam tempat penyimpanan, maka dengan izin dan kuasa Allah SWT –Zat Yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian membekalinya dengan sesuatu yang boleh dijadikan untuk mencari penghidupan- si semut membelah biji tersebut dari tengah agar tidak tumbuh.

Jika jalannya terhalangi oleh genangan air yang tidak boleh ia lewati, maka ia bersama kawan-kawannya saling bergandingan membuat seperti jambatan. Jika semut-semut lainnya sudah menyeberang, maka semut-semut yang membentuk jambatan tersebut merapat ke tepi. Maha suci Zat Yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian membekalinya dengan akal, naluri dan kudrat alamiyah untuk kelangsungan hidupnya masing-masing! !

Jika seekor semut menemukan sepotong daging atau kaki belalang, namun ia tidak kuat membawanya sendiri, maka ia akan pulang ke rumah semut dan memanggil kawan-kawannya yang lain untuk bersama-sama membawa makanan yang ditemukan tersebut. Semut memiliki sifat kesungguhan dan kesabaran luar biasa yang dapat menjadi pelajaran bagi orang yang ingin meraih kejayaan. 

Bahkan seandainya anda meletakkan sebuah batu di tengah-tengah jalan yang digunakan untuk laluan oleh kawanan semut, maka mereka akan berhenti, namun tidak akan berbalik arah ke belakang lagi. Akan tetapi ia akan tetap menunggu atau berusaha menaiki batu yang anda letakkan tersebut atau berusaha lewat melalui celah-celah yang ada di kanan kiri batu atau mencari jalan alternatif lain yang memiliki arah tujuan yang sama, mereka tidak mengenal kata mundur dan kembali.

Semoga ada pelajaran yang dapat kita ambil daripada makhluk ciptaan Allah ini. Sungguh, disebalik setiap ciptaan Allah, ada pelajaran yang dapat diambil buat insan yang ingin berfikir. 




 والله أعلم بالـصـواب